Penyakit
kanker masih menjadi salah satu penyakit mematikan di Indonesia. Bahkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan adanya peningkatan angka pasien
kanker dari tahun 2010 ke 2013. Salah satu penyebabnya adalah makin
meningkatnya gaya hidup modern yang tidak sehat.
Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH mengatakan bahwa dibandingkan
dengan gaya hidup di Indonesia tahun 1970-an, perilaku hidup saat ini yang
modern namun kerap meninggalkan gaya hidup tidak sehat memicu timbulnya
penyakit. Akibatnya, penyakit yang dulu hanya menyerang orang tua kini sering
ditemukan pada anak, remaja dan dewasa muda.
Perilaku hidup sekarang sangat berbeda dengan Indonesia 30 tahun yang lalu,
tahun 1970-an. Dulu stroke identik dengan lansia 70 tahun ke atas. Tapi
sekarang 40, 30 tahun sudah kena stroke. Bahkan ada juga yang umur 28 kena
stroke, tutur Menkes.
Ditambahkan, bahwa saat ini yang mengkhawatirkan adalah banyaknya kasus kanker
pada anak-anak. Ini sangat memperihatinkan saya, kata Menkes saat meresmikan
fasilitas produksi sediaan onkologi milik PT Fonko International
Pharmaceuticals di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/9/2014).
Salah gaya hidup modern yang dikritik oleh Menkes adalah semakin banyaknya
masyarakat yang meninggalkan konsumsi buah dan sayur, dan berganti menjadi
konsumsi makanan siap saji. Padahal, makanan siap saji diketahui mengandung
banyak karsinogen (penyebab kanker).
Karena itu, selain menggiatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Menkes
juga berharap ada produk obat kanker yang murah namun terjamin kualitas
mutunya. Mulai dari pemilihan bahan, proses pembuatan hingga pengemasan produk,
semuanya harus sesuai standar nasional dan internasional.
Ferry Soetikno, CEO Dexa-medika Group yang menaungi PT Fonko International
Pharmaceuticals mengatakan bahwa pihaknya kini sedang mempersiapkan obat sesuai
yang diharapkan oleh Menkes. Meski sebagian besar bahan baku obatnya masih
impor, namun dengan adanya fasilitas sediaan onkologi milik PT Fonko, pembuatan
obat kanker kini bisa dilakukan di Indonesia.
Karena buatnya di Indonesia otomatis harganya tentu lebih murah daripada obat
impor. Tentunya ini dilakukan dengan tetap menjamin kualitas mutu produk sesuai
standar nasional dan internasional, tutur Ferry.
Sumber :
http://www.depkes.go.id/article/view/201409240004/gaya-hidup-tidak-sehat-picu-kanker.html